Keteduhan
berikat pada gejolak bathin. Merubah gemuruh menjadi irama yang
sendu. Segala asa mengikuti aroma setia. Dia adalah sebuah makna yang
berhakekat pada rasa. Rasa itu bernama cinta. Jatuh cinta indah dalam
ribuan makna. Tak bisa terlukis dari segarnya aroma rumput yang
disapa embun, senja yang tidak bisa menutupinya bahkan pendar bintang
seakan mengalahkan kilaunya dalam hati.
Semua
cinta adalah bahagia. Cinta pada alam, cinta pada mahklukNYA dan
cinta pada keadaan sekitar. Tapi cinta dua insan berbeda dan seakan
berharga. Perlahan terbesit sebuah keagungan untuk memperkenalkan dia
dalam keabadian.
Sampai
pada akhirnya kita tau, cinta tidak akan indah tanpa restu. Cinta
tidak akan sempurna tanpa campur tangan Sang Pemilik dan cinta tidak
akan berjalan dalam keabadian jika semua itu masih ragu menapaki
jejak. DIA sengaja mempertemukan dalam sebuah waktu untuk bisa
memahami dan menjadikan pembekalan. Indah
memang,
tapi jika Tuhan berkata tidak, untuk apa bertahan.
Sudah
saatnya membuka keiklhasan dan kesiapan kelak Tuhan berkata “Lupakan
dia”. Tegarkan hati, jika nanti akan ada badai yang mengajaknya
pergi. Kuatlah dan tahan air mata saat Tuhan tidak lagi berkata iya.
Satu pengharapan saat ini, selipkan sedikit saja cerita dalam
bait-bait agung dan kekuatan.
Jika
dia memang bukan untukku, ku mohon jauhkanlah sejauh mungkin. Jangan
biarkan hati ini terlena dari untaian kepribadiannya. Jauhkan dia
yang benar-benar jauh dari perasaan dan tatapan jika memang tidak
akan ada cerita masa tua bersama.
#baitdalamcerita
07.08.16
07.08.16
Comments
Post a Comment