Maafkan
aku yang sedang berkutat tentangmu,
merasakan nyaman,
merindukan tawa dan menanti suara. Maafkan aku yang sedang sulit menerka. Maafkan aku yang selalu menitip dalam asa.
Maafkan aku yang benar-benar minta maaf. Mungkin aku salah,
mengikuti langkah, memadati celah,
sampai
aroma
khawatir
terpupuk
getir dari
sudut
pesisir.
Maafkan
aku yang sedang merasakan ketakutan. Takut terlalu dalam memposisikan
keadaan,
takut terlalu betah bertahan,
takut terlalu
lama menyimpan.
Aku..tidak tahu siapa kamu? Aku tidak tahu kenapa kamu?. Aku
tetap tidak tahu, kapan waktu berhenti merayu. Aku hanya tahu, kamu
dipilih Tuhan yang berkesempatan untuk membangkitkan dalam kekuatan.
#baitdalamcerita
21.08.16
Comments
Post a Comment