Dalam
keheningan saat jangkrik yang sibuk berbisik, rongga dada terasa sesak,
mengingat senyuman yang sempat tertahan. Terbenam alunan recording suara
sederhana, tersimpan dalam memory ponsel. Serasa ada yang hilang, kekuatan
gengsi meruntuhkan keadaan. Siapakah kamu, yang tidak bisa lepas dari susunan
perpustakaan pikiran? Vakum tanpa
informasi, tidak menyapa ataupun bercengkrama. Kebiasaan seakan hilang,
tergantikan dengan rintihan angin yang sama sekali tidak menghangatkan.
Sangat
aneh, senyummu seakan pemecah sebuah masalah. Saat energy terkuras letih dari setumpuk
tanggung jawab, tak ada yang mampu ku lakukan selain merebahkan tubuh dan
mengingat senyummu. Lagi – lagi, mengingat senyummu. Apa ramuan dari senyum
itu, mampu membuat ku kembali bersemangat? Bolehkan aku menghentikan waktu
untuk mengabadikan senyummu lebih lama lagi? Sekali lagi, siapakah kamu yang
selalu saja memenuhi aliran di otakku dengan senyum plegmatis?
#baitdalamcerita
18.12.16
Comments
Post a Comment