Jika Memang Bukan Untukku, Jauhkanlah Sejauh Mungkin..


Keteduhan berikat pada gejolak bathin. Merubah gemuruh menjadi irama yang sendu. Segala asa mengikuti aroma setia. Dia adalah sebuah makna yang berhakekat pada rasa. Rasa itu bernama cinta. Jatuh cinta indah dalam ribuan makna. Tak bisa terlukis dari segarnya aroma rumput yang disapa embun, senja yang tidak bisa menutupinya bahkan pendar bintang seakan mengalahkan kilaunya dalam hati.
Semua cinta adalah bahagia. Cinta pada alam, cinta pada mahklukNYA dan cinta pada keadaan sekitar. Tapi cinta dua insan berbeda dan seakan berharga. Perlahan terbesit sebuah keagungan untuk memperkenalkan dia dalam keabadian.
Sampai pada akhirnya kita tau, cinta tidak akan indah tanpa restu. Cinta tidak akan sempurna tanpa campur tangan Sang Pemilik dan cinta tidak akan berjalan dalam keabadian jika semua itu masih ragu menapaki jejak. DIA sengaja mempertemukan dalam sebuah waktu untuk bisa memahami dan menjadikan pembekalan. Indah memang, tapi jika Tuhan berkata tidak, untuk apa bertahan.
Sudah saatnya membuka keiklhasan dan kesiapan kelak Tuhan berkata “Lupakan dia”. Tegarkan hati, jika nanti akan ada badai yang mengajaknya pergi. Kuatlah dan tahan air mata saat Tuhan tidak lagi berkata iya. Satu pengharapan saat ini, selipkan sedikit saja cerita dalam bait-bait agung dan kekuatan.
Jika dia memang bukan untukku, ku mohon jauhkanlah sejauh mungkin. Jangan biarkan hati ini terlena dari untaian kepribadiannya. Jauhkan dia yang benar-benar jauh dari perasaan dan tatapan jika memang tidak akan ada cerita masa tua bersama.



#baitdalamcerita 
    07.08.16

Comments